Real Madrid Gagal Raih Trofi Musim Ini, Tapi Tetap Untung Besar dan Irit Belanja

Real Madrid Gagal Raih Trofi Musim Ini, Tapi Tetap Untung Besar dan Irit Belanja

BolaID – Musim 2024/2025 menjadi musim yang pahit bagi Real Madrid. Untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir, mereka gagal meraih satu pun gelar — baik di kompetisi domestik maupun Eropa. Namun, yang menarik, situasi finansial klub tetap stabil dan bahkan sangat menguntungkan. Ironisnya, alih-alih menggelontorkan dana besar untuk memperkuat skuad, manajemen justru memilih strategi konservatif di bursa transfer.

Baca selengkapnya :
Real Madrid Gagal Raih Trofi Musim Ini, Tapi Tetap Untung Besar dan Irit Belanja

Tetap Jadi Klub dengan Pendapatan Tertinggi di Spanyol

Kegagalan di lapangan tidak mengurangi kekuatan finansial Real Madrid. Klub ini tetap mendominasi dalam hal pemasukan berkat:

  • Pendapatan komersial dari sponsor global seperti Adidas, Emirates, dan HP

  • Penjualan merchandise di seluruh dunia

  • Hak siar Liga Champions dan LaLiga yang besar

  • Kunjungan stadion dan tur pramusim internasional

Laporan keuangan akhir musim menunjukkan bahwa Real Madrid termasuk dalam 3 besar klub dengan pendapatan terbesar di dunia, meskipun mereka tak mengangkat trofi satu pun.

Irit Belanja, Fokus Regenerasi

Dengan fondasi keuangan yang kuat, banyak yang menduga Madrid akan kembali “galacticos mode” di musim panas 2025. Namun kenyataannya, Florentino Pérez dan tim manajemen justru memilih pendekatan hemat.

Madrid belum mendatangkan pemain bintang baru, hanya merekrut beberapa talenta muda yang dirancang sebagai investasi jangka panjang. Mereka tampak percaya pada skuad yang sudah ada—diperkuat oleh Kylian Mbappé, Jude Bellingham, Arda Güler, dan Gonzalo García.

Prioritaskan Akademi & Peremajaan Skuad

Di bawah arahan pelatih baru Xabi Alonso, Real Madrid mulai memberi ruang lebih besar bagi pemain akademi. Beberapa nama seperti Nico Paz, Marvel, dan Álvaro Rodríguez mulai mendapat menit bermain reguler di musim ini.

Madrid juga melakukan pembersihan skuad secara selektif. Rodrygo Goes dilepas, begitu juga dengan sejumlah pemain yang terlalu sering cedera atau tidak cocok dengan filosofi Xabi Alonso. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari proyek jangka panjang untuk membentuk tim yang lebih seimbang, sehat, dan tak tergantung pada belanja mahal.

Baca Juga : Resmi tinggalkan Real Madrid, Rodrygo umumkan klub tujuan barunya

Berbanding Terbalik dengan Barcelona

Situasi ini kontras dengan rival abadi mereka, Barcelona, yang justru sedang dililit masalah keuangan. Meski menyapu bersih tiga gelar domestik musim ini, Barca dibatasi aturan Financial Fair Play dan proyek stadion baru.

Namun menariknya, pelatih Hansi Flick tetap mendesak manajemen untuk mendatangkan pemain baru demi menjaga daya saing. Dengan segala keterbatasan, Barca tetap agresif di pasar transfer, sementara Madrid yang stabil justru menahan diri.

Baca juga:
Fakta Mengejutkan tentang Barcelona – Juara 3 Trofi, Tapi Masih Tercekik Masalah Keuangan

Strategi Jangka Panjang atau Risiko Diam?

Keputusan Madrid untuk irit bisa jadi strategi jangka panjang. Tapi publik dan fans mulai bertanya-tanya:
Apakah minimnya aktivitas transfer akan berdampak pada performa musim depan?
Ataukah justru efisiensi dan regenerasi internal akan membawa mereka kembali ke jalur juara?

BACA JUGA :

Kabar LaLiga Terbaru : Gagal dapatkan Nico Williams, Barcelona kini bidk Winger kiri berbakat ini

Hansi Flick Desak Manajemen Tambah Dua Pemain Lagi, Siapa Saja Targetnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *