Di María Jadi Andalan Benfica saat Hadapi Chelsea di Babak 16 Besar

Di María Jadi Andalan Benfica saat Hadapi Chelsea di Babak 16 Besar

BolaIDBenfica kembali menjadi sorotan setelah tampil luar biasa di fase grup Piala Dunia Antarklub 2025. Dengan bekal juara Grup C—termasuk kemenangan 1-0 atas Bayern Munich—mereka kini bersiap menghadapi lawan berat: Chelsea. Di tengah antisipasi tinggi, salah satu figur paling diandalkan adalah Ángel Di María, veteran Argentina yang tampil gemilang dan menjadi kunci taktik Bruno Lage.

Baca Selengkapnya : 

Di María Jadi Andalan Benfica saat Hadapi Chelsea di Babak 16 Besar

 

Veteran Berpengalaman yang Belum Usai

Di María, meskipun berusia 37 tahun, tetap jadi katalis serangan Benfica. Setelah bergabung kembali pada 2023, ia terus menunjukkan kelasnya: dribbling rapi, visi cemerlang, dan umpan kunci. Di fase grup, terutama saat latihan intensif di bawah terik 36 °C, kehadirannya memberi keseimbangan di lini tengah dan sayap, menjaga ritme transisi tim.

Baca Juga : 

Mengenal Sejarah Sepak Bola dan Berdirinya Liga Inggris yang Menjadi Liga Terbesar di Dunia

Peran Penting di Grup C

Dalam laga krusial menghadapi Bayern Munich, Di María terlihat cukup dominan di babak pertama. Meski ia tidak mencetak gol—gol dicetak oleh Andreas Schjelderup—perannya membuka ruang dan memberi umpan kunci menjadi elemen penting dalam skema serangan. Skor 1-0 cukup membawa Benfica finis di puncak grup, dengan Di María sebagai penyeimbang dan pembagi bola yang efektif.

 

Rekan Setim dan Komentar Pelatih

Pelatih Bruno Lage memuji pengalaman dan kecerdasan taktis Di María. Menurutnya, pemain ini mampu “menyalakan ritme” dan mengendalikan transisi serangan, terutama saat menghadapi tekel agresif lawan seperti Bayern. Media internasional menyebut performanya sebagai “ménage maestro” sekaligus motivator bagi pemain muda.

 

Tantangan Lawankan Chelsea

Chelsea, yang lolos dari Grup D sebagai runner-up, telah mengoleksi momentum positif—terutama lewat kemenangan atas Espérance dan performa solid Liam Delap. Tapi pertemuan dengan Benfica membawa cerita klasik Eropa vs Amerika Selatan. Di María bisa menjadi pembeda. Gaya permainannya yang cepat, dribbling tajam, dan insting gol, diharapkan mampu mematahkan struktur fisik dan disiplin Chelsea.

 

Prediksi dan Harapan

Benfica jelas bakal mengandalkan keberadaan Di María sebagai motor serangan. Harapannya, ia bisa membuka pertahanan Chelsea dan memberi kesempatan bagi Schjelderup atau Prestianni mencetak gol. Di sisi lain, Chelsea harus waspadai kreativitas dan kelincahannya—selain menjaga kondisi fisik di cuaca panas.

Pertarungan ini lebih dari sekadar strategi. Ini kisah klasik antara pengalaman veteran Argentina melawan pelatih dan pemain muda Eropa. Siapakah yang akan unggul? Kita tunggu jawaban di babak 16 besar.

Ikuti terus berita Piala Dunia Antarklub 2025 hanya di BolaId untuk ulasan, prediksi, dan statistik lengkap.

 

BACA BERIKUTNYA :

Kalah dari Benfica, Bayern menghindar dari Chelsea?

Profil Flamengo, Calon lawan Bayern Munchen di babak 16 besar Piala Dunia Antar klub

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *